Tuesday, May 20, 2014

Sehat Dengan Detox

Beberapa orang tahu bahwa sehat adalah suatu keadaan stabil baik dari segi fisik, mental, sosial-ekonomi, dan tentunya produktif. Namun tidak sedikit orang yang hanya tahu sehat itu adalah kondisi ketika tidak sakit, ini yang salah. Beberapa masyarakat Indonesia lebih memilih mencari sehat jika sakit sedangkan ketika sehat mereka tidak menjaganya. Poin terpenting dari menjaga kesehatan bukanlah ketika kita sakit kemudian berobat dan minum obat lalu sembuh namun ketika kita bisa hidup sehat, menjaga lingkungan, pola makan, dan mengatur aktifitas kita.

Sehat Dengan Detox


Kesehatan sebenarnya bukan dilihat saat kita dapat sembuh dari penyakit namun dilihat dari saat kita dapat mempertahankan kondisi stabil kita. Kurang lebih ada 15% penduduk Indonesia yang sakit dan 85% lainnya dalam keadaan yang sehat namun pemerintah lebih memperhatikan ke-15% orang sakit ini. Sementara tidak ada pelayanan bagi 85% masyarakat Indonesia yang sehat. Pemerintah lebih mementingkan rumah sakit dibandingkan pusat kesehatan masyarakat yang merata bagi pelayanan dan penyuluhan kesehatan masyarakat.

Selain dari pemerintah, banyak masyarakat yang lebih senang untuk mengunjungi rumah sakit dibanding merawat diri di rumah, mendengarkan penyuluhan, dan memeriksakan diri secara rutin di puskesmas. Padahal jika dipikir untuk memasuki rumahsakit dan menikmati segala pelayanannya kita butuh biaya yang besar bahkan tidak sedikit ada unsur diskriminasi, sementara jika kita merawat diri dengan pola sehat yang teratur maka konsekuensi untuk mengeluarkan biaya mahal akan di minimalisir. Banyak yang beranggapan sehat adalah sembuh dari penyakit jadi jika sakit berobat ke dokter, minum obat, dan sembuh, dan setelah itu tidak ada hal lain yang menunjang kesehatan individu tersebut termasuk pencegahan agar tidak kembali terkena penyakit yang sama. Cara pandang ini lah yang seharusnya dirubah, dari pada kita membuang-buang biaya yang besar untuk kesehatan di rumah sakit bukankah lebih baik jika kita mencegahnya di rumah masing-masing. Memeriksakan diri ke puskesmas terdekat dan yang pasti ikut menjadi kader kesehatan di lingkungan rumah.


Namun hal ini tidak serta merta terjadi begitu saja, jika tidak ada promosi kesehatan dari pemerintah dan hal ini tentu menjadi hal yang mustahil. Walau sering kita dengar mencegah lebih baik dari mengobati jika kurang promosi maka masyarakat juga tidak akan mengerti bagaimana pencegahan yang baik. Kita tidak akan pernah berjalan jika tidak diajarkan berjalan oleh orang tua kita, begitulah masyarakat tidak akan pernah mengerti pola hidup bersih dan sehat jika tidak pernah ada yang menginformasikannya. Maka alangkah lebih baik jika pemerintah memberdayakan puskesmas dan petugas kesehatan di beberapa wilayah yang kurang terjangkau, bukan malah membangun rumahsakit dan membuat wacana puskesmas 24 jam. Semua akan sia-sia jika aksesnya juga tidak ada, contoh jika jauh dari pemukiman warga maka warga akan malas untuk datang secara rutin.

Hal yang paling penting adalah mengubah paradigma sehat itu sendiri. Bukan sembuh dari sakit namun mencegah penyakit dengan pola hidup yang benar. Dengan begitu masyarakat yang sehat akan dipertahankan dan akan bertambah seiring sembuhnya masyarakat yang sakit.

Pengertian dan Sumber-Sumber Racun Tubuh

Racun tubuh biasanya disebut dengan toksin. Toksin didefinisikan sebagai bahan kimia atau unsur berbahaya yang dihasilkan secara alami atau tidak alami atau bahan- bahan yang tidak boleh digunakan atau sesuatu bahan yang dibuang oleh badan kita.Toksin mungkin beracun dan dapat mengakibatkan berbagai ancaman terhadap kesehatan seperti : kanker (zat karsinogen). Toksin juga dapat mengakibatkan gangguan di dalam badan.

Badan kita dipenuhi dengan toksin dan diserap masuk ke dalam badan kita melalui udara yang kita hirup, ampas makanan dan makanan-makanan yang tidak tercerna, zat kimia seperti pestisida, zat atau makanan aditif, logam berat pada air, kimia industri, residu obat-obat farmasi dan sebagainya.


Bahkan pikiran dan emosi negatif juga merupakan racun bagi sel sel tubuh kita. Diet yang kurang seimbang serta gaya kehidupan tidak sehat juga menyumbang badan mengandung toksin. Di dalam saluran pencernaan yang tidak berfungsi dengan baik, toksin dapat membentuk sisa makanan yang tidak dapat dicerna, menghasilkan sisa-sisa bahan makanan yang mengakibatkan terkumpulnya sisa-sisa bahan buangan didalam usus. Sisa buangan ini akan mulai membusuk, menghasilkan bakteria dan toksin. Toksin-toksin ini akhirnya menyelinap masuk ke dalam dinding usus besar di mana pembuluh darah kapilar akan menyerapnya dan mengangkut sisa buangan tersebut ke seluruh badan.


Toksin diproduksi secara alamiah oleh tubuh. Hal itu merupakan proses metabolisme dimana setiap hari terdapat pembelahan sel-sel baru, sementara itu sel-sel lama akan menjadi aus dan mati. Dalam kondisi normal ampas akan dikeluarkan secar teratur setiap harinya melalui sistem pembuangan tubuh. Yang paling efektif ialah pembuangan racun tubuh itu melalui buang air besar minimal satu kali. Tidak ada ketentuan yang sama setiap hari, jumlahnya bisa berbeda setiap hari tergantung gaya hidup hari itu.

Jika sistem keimunan badan seseorang adalah sehat dan organ yang penting untuk proses pembuangan seperti kulit, buah pinggang, usus, limpa dan hati berfungsi padatahap optimum, maka badan akan mengeluarkan sisa-sisa ini dengan sendirinya. Namun, badan kita mungkin gagal untuk membuang sisa-sisa ini atas sebab-sebab tertentu. Jika toksin diserap dengan lebih cepat oleh badan dibanding dengan proses membuang toksin tersebut, maka keadaan badan bertoksin akan terwujud dalam badan kita. Kandungan toksin dan bakteria berbahaya yang berlebihan dalam badan akan menyebabkan fungsi enzim dan seterusnya membuat sel menjadi tidak normal, khususnya di dalam sistem otak dan saraf.

Detox

Pengertian Detoksifikasi

Badan kita adalah sebuah sisem yang membantu membuang toksin yang berbahaya. Organ pembersih yang paling penting adalah hati; saluran pembuangan lain adalah usus besar (sistem pencernaan), ginjal, kulit, paru-paru dan sistem limpa.

Dalam badan yang berfungsi dengan baik dan tidak dibebani dengan kandungan toksin, darah akan mengangkut toksin ke hati yang akan menggunakan enzim untuk mendetoksifikasi unsur-unsur berbahaya kepada unsur-unsur tidak berbahaya atau merubahnya kepada berbentuk cairan dan seterusnya dibuang melalui air kencing atau feses.

Detoksifikasi menetralkan toksin dan menyalurkannya keluar dari badan kita dengan membantu organ pembuangan berfungsi dengan baik. Ini adalah penting karana toksin berlebihan dapat melemahkan badan kita dan pengambilan berlebihan atau salah pengambilan antibiotik akan mengurangkan keupayaan badan kita untuk menentang dan memusnahkan bakteria dan virus berbahaya. Selain itu, ia akan memberi kesan kepada sistem keimunan badan secara tidak langsung yang memainkan peranan penting dalam melindungi badan kita dari pada ancaman bakteria dan virus berbahaya.


Sebenarnya tubuh kita secara alami telah melakukan detoksifikasi (pengeluaran racun tubuh) secara teratur, seperti ketika buang air kecil dan buang air besar. Tapi sayangnya, setiap saat kita selalu terpapar polusi dan bahan-bahan kimia yang masuk lewat udara, makanan dan lingkungan. Ibadah puasa jika dijalankan dengan benar, sebenarnya juga merupakan proses detoksifikasi. Bahkan pembersihan yang terjadi tidak hanya bersifat lahir tapi juga batin.

Proses detoksifikasi yang baik tidak instan, tapi hasilnya tahan lama. Menjalani detoks memang tidak mudah. Reaksi yang muncul selama proses detoks tidak sama setiap orang. Gejala yang biasanya muncul, antara lain warna urin lebih keruh dan baunya tajam. Terutama, bagi yang tubuhnya banyak mengonsumsi obat-obat non herbal.

Reaksi lain, sering buang angin dengan bau menusuk, pusing, mual, nyeri sendi, batuk, pilek, kotoran disertai lendir yang cukup pekat dan hasrat makanan tinggi.

Dengan cara ini, sirkulasi pembuangan akan menjadi lebih teratur. Fungsi hati dan ginjal akan lebih baik. Kulit juga menjadi lebih bersih dan mulus. Ketidak seimbangan hormon, stres, dan kondisi inflamasi lainnya bisa dikurangi.

Pola hidup yang kurang sehat membuat tugas liver menjadi berat. Liver adalah organ yang berfungsi menetralkan toksin yang masuk ke dalam tubuh dan membuangnya melalui ginjal berupa air seni dan feses. Mengeluarkan racun dari dalam tubuh itu penting untuk memelihara kesehatan organ tubuh.


Indikasi jumlah toksin atau racun dalam tubuh sedang meningkat itu, antara lain terlihat dari sering sakit kepala, sering sariawan, kulit sering bermasalah atau tubuh mudah lelah. Kalau usus besar yang bisa diibaratkan sebagai septic tank itu penuh dengan kotoran yang melebihi batas kemampuan sistem pembuangan, di sinilah perlu dimulai terapi atau program detoks. Jika tidak dilakukan detoks, racun akan menyebabkan toksemia ( keracunan dalam darah ).

Hampir semua penyakit degeneratif atau kerusakan bertahap pada organ vital yang dapat menyebabkan kematian, erat hubungannya dengan toksemia. Pasalnya, sel tubuh itu memperoleh makanan dari darah, sedangkan darah memperolehnya dari usus. Setiap zat yang dikonsumsi oleh tubuh diserap melalui dinding-dinding usus dan kemudian didistribusikan oleh darah ke setiap sel-sel tubuh. Jika ada racun dalam saluran usus, racun akan terserap dan ikut beredar bersama darah ke seluruh tubuh.


Manfaat dari detoksifikasi diantaranya adalah :

 1. Detoksifikasi, membantu mengeluarkan bahan buangan dan toksin dari dalam badan.

 2. Membersihkan tanpa menyebabkan healing crisis.

 3. Meningkatkan fungsi usus yang sehat dan mengurangkan sembelit.

 4. Membantu meneutralkan radikal bebas.

 5. Membantu pencernaan, membantu mengurangkan risiko kembung perut dan Mengurangi iritasi.

 6. Memelihara dan menyeimbangkan rasio bakteri baik dalam saluran usus yang membantu mencernakan unsur makanan yang kompleks.

 7. Menghasilkan antibiotik alami yang memusnahkan bakteria berbahaya dan mengontrol tahap patogen.

 8. Membuat awet muda dan meningkatkan keceriaan wajah

Cara Detox

Tindakan detox salah satunya bisa dilakukan dengan melakukan puasa. Inipun masih bisa dilakukan dengan beragam cara atau tidak terbatas pada aturan puasa tertentu saja. Puasa untuk detoksifikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Tetapi prinsipnya satu yakni, tidak memasukkan makanan berlebihan terutama yang tidak sehat, dan mengurangi pemborosan energi hingga energi yang dihasilkan tubuh betul-betul digunakan untuk merontokkan semua racun.

Penghematan energi tadi bisa dilakukan dengan puasa seperti yang selama ini dilakukan secara agama (makan hanya selepas magrib hingga sebelum subuh), atau hanya menyantap buah dan sayuran. Bahkan yang lebih ekstrem lagi hanya minum air putih saja.


Dengan berpuasa atau menyantap makanan yang mudah dicerna, tubuh tidak menggunakan energi untuk mencerna makanan, tetapi betul-betul untuk membuang racun.

Sayangnya, tidak semua orang paham akan makna dan tujuan puasa sesungguhnya hingga ketika lepas dari acara puasa, mereka kembali ke pola makan semula. Makanan yang masuk tidak diperhatikan jumlah maupun mutunya. Bahkan di saat puasa pun, kita kerap jor-joran di waktu berbuka hingga proses detoks tidak berlangsung sempurna.

Detoksifikasi dengan cara puasa seperti diajarkan agama pasti sudah tidak asing lagi untuk Anda. Tetapi bagi orang tertentu (misalnya, yang tidak biasa berpuasa), puasa seperti itu dirasakan berat. Dalam hal ini, puasa dengan hanya makan buah, akan banyak menolong.

Detox Synergy

Detox Ringan Bagi Pemula

Bagi pemula, program ini juga dapat dimulai dengan detoks ringan. Untuk detoks ringan ini, anda hanya makan buah yang dijus dan minum air putih. Buah dijus tanpa menambahkan gula atau pemanis dan dibuat tanpa air. Untuk memberi aroma maupun rasa, anda bisa menambahkan perasaan air jeruk nipis atau jahe pada jus anda.

Idealnya jus buah diminum setiap dua jam sekali. Sedang buah-buah yang dianjurkan berjumlah tujuh jenis yaitu pepaya, nanas, apel, semangka, melon, belimbing, dan mangga. Ketujuh jenis buah ini memiliki kandungan vitamin dan mineral yang berbeda, sehingga variasi buah sangat penting bagi program detoks anda. Untuk itu, usahakan buah yang dikonsumsi tidak diulang dua kali dalam sehari.


Di antara waktu minum jus, anda disarankan mengkonsumsi air putih sebanyak mungkin untuk memperlancar pembuangan.

Selain buah, anda juga bisa melakukan detoks dengan jus sayuran. Meski begitu, keduanya tidak disarankan diolah menjadi satu minuman.

Secara umum, detoks hanya dianjurkan bagi orang dewasa. Detoks kurang disarankan bagi orang-orang yang kurang gizi, wanita hamil atau menyusui, balita dan manula, juga penderita kanker stadium lanjut, tukak lambung, diabetes kronis, lemah jantung, gagal ginjal, sakit jantung, dan TBC.

Detox Your Body

Apabila Anda ingin melakukan Detox agar tubuh menjadi sehat dan berat badan menjadi turun, produk Synergy WorldWide bisa menjadi pertimbangan Anda dan layak Anda jadikan pilihan yang pertama. Dapatkan Produk yang sangat bermutu dari Kami. Penggunaan suplemen makanan Synergy WorldWide dapat membantu Anda melakukan Detox ( mengeluarkan toxic dalam tubuh ) secara sehat dan sekaligus untuk memperbaiki status gizi Anda juga. Saat ini sudah tersedia paket Mingguan ( untuk 6 hari konsumsi ) program Detox ini. Dalam paket ini sudah terkemas ke dalam konsumsi harian. Jadi Anda tidak perlu lagi repot-repot untuk menakar setiap harinya.


Salam sehat ber-Synergy, semoga bermanfaat adanya. Salam..

Info dan pemesanan, silahkan kontak kami di:

Toko Herbal Samarinda

d/a Rumah Detox
jl. Gerilya gg. porturin no 10 Rt 94
Samarinda


HP-WA-Line 085249669957 / 085249469377
BBM DA1E934A / D233A0AC

twitter: @detox_couch
instagram: @DETOX_COUCH
FB: Toko Herbal Samarinda

#care2share
#detoxyourbody
#slimfit

supported by:
http://tokoherbal-samarinda.blogspot.com

No comments:

Post a Comment