Gejala miom
Jika ukurannya kecil, adanya miom di tubuh sulit dideteksi. Namun bisa cukup besar, akan timbuil gejala :
• Nyeri perut atau pinggul.
• Perut tersa penuh dan kadang membesar seperti wanita hamil.
• Nyeri saat bersenggama.
• Gejala anemia karena kehilangan darah haid.
• Sering berkemih karena miom menekan kandung kemih.
• Tekanan pada panggul.
• Gangguan haid seperti tidak teratur, nyeri, dna pendarahan tidak normal (lebih banyak atau lebih lama).
Peluang hamil
Berkurang jika, miom tumbuh di saluran leher rahim, kerena leher rahim menjadi kecil dan menghambat masuknya sperma ke rahim sehingga mempersulit pembuahan. Jadi miom harus dihilangkan dulu. Miom juga akan membuat sulit hamil, jika tumbuh di dinding rahim karena menghambat “penanaman” atau implantasi sel telur yang telah dibuahi di sana.
Hamil dengan miom
Perlu berhati-hati. Pada trimester pertama ada ancaman keguguran sebab miom yang membesar akan mendorong embrio sehingga tidak bisa menempel dengan baik di dinding rahim. Bila kehamilan berlanjut, miom dapat mendesak janin sampai plasenta previa (plasenta tumbuh di bawah rahim) dan pendarahan persalinan.
Perbeadaan antara kista dan miom
Meski sekilas tampak sama, tapi kedua “pengganggu” organ reproduksi perempuan yakni kista dan miom ini ternyata berbeda. Walau belum ada data pasti jumlah penderita kista dan miom, namun berkat kesadaran masyarakat yang semakin tinggi dan canggihnya alat kedokteran, kini lebih banyak terdiagnosa penderita miom atau kista, khususnya yang ada di organ reproduksi. Jika Anda masih belum jelas perbedaan keduanya, tabel berikut bisa membantu.
Kista
|
Miom
|
|
Definisi
|
Tumor jinak yang terbungkus selaput semacam
jaringan dan berisi cairan.
|
Bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor
jinak. Istilah sederhananya, daging-tumbuh di rahim.
|
Lokasi
|
· Biasa
terdapat di rahim, saluran telur, indung telur, dan juga dapat tumbuh di
vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan).
· Bisa
juga terjadi di bagian tubuh lain seperti gusi.
|
· Sebagian
besar miom tumbuh di dalam dinding rahim (miom uteri). Gejala yang ditimbulkan biasanya tidak
akan terlalu berat dan jarang mengganggu kehamilan.
· Sebagian
kecil lagi tumbuh di leher rahim (miom servik uteri).Bisa menyebabkan infertilitas, karena akan
mengganggu masuknya sperma ke rahim.
|
Gejala
|
· Nyeri
di perut bagian bawah.
· Nyeri
saat haid.
· Sering
merasa ingin buang air besar atau kecil.
· Pada keadaan
yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut.
Catatan: ada jenis kista yang tidak memberikan rasa nyeri, sehingga
penderita tidak menyadarinya.
|
· Nyeri
di perut bagian bawah, atau di sekitar pinggul.
· Nyeri
saat sanggama.
· Gangguan
haid, seperti nyeri saat haid,
perdarahan haid sangat banyak, dan haid tak beraturan (sering haid).
· Perut
terasa penuh.
· Sebagian
wanita kadang mengeluhkan frekuensi buang air kecil yang tinggi (ingin pipis
terus).
|
Penyebab
|
Sampai sekarang belum diketahui pasti, sehingga belum bisa dicari cara pencegahannya. Tetapi diduga, kista
disebabkan pencermaran oleh bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, misalnya
zat kimia.
|
· Faktor
hormonal, terutama hormon estrogen. Miom cenderung berkembang pada masa
reproduksi, dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan. Miom
biasanya menyusut setelah menopause ketika kadar estrogen menurun.
· Faktor-faktor
lain seperti ketidakseimbangan emosi, misalnya sering stres, daya tahan tubuh
rendah, dan gaya hidup yang tidak seimbang.
|
Penanganan
|
Tergantung jenis kistanya.
· Kistanon-neoplastik.Sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis
sendiri setelah 2-3 bulan.
· Kistaneoplastik ditangani melalui operasi. Relatif mudah diangkat dan tidak membahayakankesehatan penderitanya
|
Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
· Miomektomi:
yaitu operasi pengangkatan miom tanpa mengorbankan rahim.
· Histerektomi:
yakni pengangkatan miom bersamaan dengan ra
|
Meskipun pengangkatan/operasi dari Miom ini merupakan penanganan yang akan dilakukan tapi Operasi Miom Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil. Karena hal tersebut akan menimbulkan pendarahan. Berbeda dengan kista, pengangkatan miom ketika hamil tidak boleh dilakukan. Karena miom adalah tumor yang terletak pada rahim, sehingga pengangkatan miom jelas menimbulkan pendarahan dan langsung mengganggu rahim serta janin. Pengangkatan miom biasanya dilakukan minimal 3 bulan setelah persalinan, yaitu ketika kondisi rahim sudah kembali seperti semula.
Operasi boleh dilakukan karena ada pengecualian, yaitu pada miom yang mempunyai tangkai dan menimbulkan rasa nyeri yang amat sangat ketika terpuntir. Biasanya operasi yang dilakukan merupakan tindakan gawat darurat yang tidak direncanakan dan hanya dilakukan ketika terjadi kondisi yang disebutkan tadi.
Bila kita simak dalam tabel diatas khususnya tentang penyebab dari Miom yaitu adanya faktor-faktor seperti ketidakseimbangan emosi, misalnya sering stres, daya tahan tubuh rendah, dan gaya hidup yang tidak seimbang. Maka alangkah baiknya apabila Anda mencegah Miom ini dengan terus menjaga daya tahan tubuh, menjalani gaya hidup yang sehat, hindari stress, dan perhatikan pola makan Anda. Salah satu gaya hidup sehat yang bagus dan sangat direkomendasikan adalah dengan secara rutin melakukan detoksifikasi (proses mengeluarkan segala racun yang ada dalam tubuh kita). Dengan rutinnya kita menjalani detoksifikasi maka tubuh kita akan bersih dari segala racun dan tubuh kita menjadi terhindar dari sakit, salah satunya adalah sakit Miom ini.
Salam sehat ber-Synergy, semoga bermanfaat adanya. Salam..
Info dan pemesanan, silahkan kontak kami di:
Toko Herbal Samarinda
d/a Rumah Detox
jl. Gerilya gg. porturin no 10 Rt 94
Samarinda
HP-WA-Line 085249669957 / 085249469377
BBM DA1E934A / D233A0AC
twitter: @detox_couch
instagram: @DETOX_COUCH
FB: Toko Herbal Samarinda
#care2share
#detoxyourbody
#slimfit
supported by:
http://tokoherbal-samarinda.blogspot.com
No comments:
Post a Comment